Lombok Barat – Pada Jumat (31/03/2023) Tim Pencegahan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI didampingi Tim Surveilance Penyakit Dikes Provinsi NTB dan Tim Surveilans Dikes Lombok Barat, melakukan Penyelidikan Epidemiologis (PE) di masyarakat, seiring terjadinya peningkatan kasus Penyakit Chikungunya dalam beberapa minggu terahir tahun 2023 ini.

Penyakit Chikungunya sering terjadi di musim hujan, dan dari data yang ada tercatat saat ini lebih dari 100 kasus chikungunya telah terjadi di masyarakat, yang dilaporkan oleh Puskesmas di Lombok Barat.

Upaya antisipasi segera dilakukan karena dihawatirkan kasus Penyakit Chikungunya ini dapat terus bertambah yang dapat menyebabkan Kejadian luar Biasa (KLB), sehingga Tim Kemenkes RI sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan Dikes Provinsi dan Dikes Lobar yang ditindaklanjuti dengan turun lapangan untuk Penyelidikan Epidemiologis dalam memastikan kondisi dan kejadian yang ada di masyarakat.

Made Santiana selaku Sub.Koordinator Program Surveilans dan pencegahan Penyakit menular Dikes Lobar menyampaikan ada kondisi yang ditemukan yang diduga sebagai potensi terjadinya penularan Chikungunya di masyarakat, antara lain : Angka bebas jentik yang rendah, masih adanya lingkungan rumah yang kumuh dan padat penghuni, banyak perumahan kosong tanpa penghuni sehingga jarang dibersihkan, sampah plastik yang kurang terkelola dengan baik, dan belum maksimalnya peran kader jumantik (juru pantau jentik) yang mestinya 1 rumah terdapat 1 orang pemantau jentik.

Untuk itu Made Santiana berharap agar masyarakat secara sadar melakukan upaya-upaya pencegahan penularan Chikungunya dengan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni dengan menguras, menutup dan membersihkan tempat penampungan air dan barang - barang bekas, agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Vektor Penyakit Chikungunya.

Plus menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan kelambu tidur, lotion anti nyamuk, spray anti nyamuk dan lain sebagainya. Made juga berharap agar setiap rumah memiliki 1 orang pemantau jentik secara berkala, agar bebas jentik#promkeslobar#